MAKASSAR — Kepemimpinan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Andi Lukman mencatat sejarah dengan pencapaian bertambahnya Guru Besar secara drastis. Lebih dari tiga tahun menjabat, sudah ada 151 Guru Besar di wilayah kewenangannya.
Andi Lukman mengungkapkan rasa bahagia karena untuk tahun ini, dirinya mendapat kabar ada usulan 23 Guru Besar dan 81 Lektor Kepala. Ini pada periode pertama tahun 2025.
“Hari ini saya sebagai Kepala LLDikti sangat bergembira dengan pengusulan Guru Besar dan Lektor Kepala wilayah LLDikti IX. Alhamdulillah luar biasa, karena untuk periode pertama ini sampai Juni kami mendapatkan 23 Guru Besar, ditambah dengan 81 Lektor Kepala,” ucap Andi Lukman, Sabtu (5/7/2025).
“Sehingga, selama saya menjadi Kepala LLDikti sejak tahun Januari 2022, hampir tiga setengah tahun ini, kami sudah mendapatkan 151 Guru Besar,” sambungnya.
Dirinya mengaku kabar ini tentu sebuah pencapaian luar biasa. Karena menunjukkan bahwa tridharma di perguruan tinggi mulai dari pendidikan, penelitian dan pengabdian di LLDikti Wilayah IX berjalan dengan baik.
“Ini suatu pencapaian yang luar biasa bagi saya sebagai pribadi, tentunya dan sebagai Kepala LLDikti, karena ini kelihatan sekali bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi, Lektor Perguruan Tinggi sudah berjalan dengan baik,” jelasnya.
Kabar baik ini bukan hanya di pengusulan Guru Besar, tapi kata Andi Lukman, beberapa waktu lalu sejumlah dosen di wilayah LLDikti IX mendapat dana hibah penelitian secara merata.
“Apalagi kemarin itu penelitian yang luar biasa yang kita dapatkan, hibah-hibah itu menandakan semua bahwa memang semua sudah berjalan dengan baik,” tuturnya.
Olehnya itu, dirinya menyampaikan terimakasih kepada para pimpinan perguruan tinggi dan sivitas akademik wilayah LLDikti IX atas tugas tridharma yang dilakukan dengan baik.
“Sehingga pada kesempatan yang baik ini saya menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Perguruan Tinggi, teman-teman dosen yang telah melakukan langkah-langkah terbaik, melakukan praktek-praktek terbaik dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
Menariknya kata Andi Lukman, dalam pengusulan Guru Besar kali ini ada pula satu dari Politeknik. Ini merupakan sejarah karena sebelumnya belum diberlakukan aturannya. Dengan begitu, lanjutnya, tidak ada lagi perbedaan atau khusus di kampus-kampus tertentu yang bisa mengusulkan Guru Besar.
“Dan yang lebih menarik saat ini, ada satu profesor itu lahir dari Politeknik. Politeknik, itu Politeknik Sandi Karsa. Sebelum itu tidak ada, kan politeknik ini baru dikasih kesempatan untuk pengusulan Guru Besar, baru beberapa tahun lalu,” jelasnya.
“Berarti ya tidak ada lagi perbedaan sekarang antara politeknik, akademi, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Semuanya mereka sudah berhak, semuanya untuk dosennya untuk mendapatkan gelar guru besar. Ini luar biasa,” tandasnya.
Adapun pencapaian Guru Besar memiliki banyak dampak positif. Ia mengatakan, mereka merupakan orang-orang pilihan dan punya status terhormat karena memiliki kontribusi besar terhadap kampusnya dan dunia pendidikan secara umum.
“Saya kira dampaknya memang yang pertama, bahwa dalam akreditasi Perguruan Tinggi itu memang sumber daya manusia sangat menentukan. Kemudian yang kedua, itu sudah dapatkan kesejahteraannya daripada dosen itu. Yang ketiga jelasnya kehormatannya, Guru besar ini kan adalah orang-orang langka, orang-orang terpilih,” pungkasnya. (**)






