Santri Baru Ponpes Al- Imam Ashim Mulai Masuk Asrama

Makassar, nusaline.com

Sebanyak  170 orang santri baru Pondok Pesantren Tahfizhul Quran  Al-Imam Ashim Makassar, Sulawesi  Selatan mulai  masuk  dan menempati asrama , Ahad 14 juli 2019, mereka datang diantar oleh orang tua dan kerabatnya.

Pengasuh pondok pesantren Tahfizhul Quran  Al- Imam Ashim Makassar KH Syam Amir Yunus SQ menerima secara langsung  para santri baru dan orang  tuanya.

KH Syam Amir Yunus dalam sambutanya menyampaikan beberapa  hal untuk wali santri  bahwa yang Pertama  sebagai wali santri itu senantiasa memahami anak-anak yang mondok dipesantren ini, untuk itu kita sebagai orang tua harus ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada Allah swt.

“kita sebagai wali santri itu senantiasa bagaimana memahami anak-anak kita yang mondok dipesantren ini, bahwa anak-anak kita pada saat ini mulai dari keluar rumah itu sudah keluar berjihad dijalan Allah swt. Untuk itu kita sebagai orang tua harus ikhlas menyerahkan sepenuhnya kepada Allah swt, kita ikhlas memondokkan anak kita dipesantren karena dengan keikhlasan itu amal kita akan menjadi nilai ibadah disisi Allah swt , dengan ikhlas maka martabat dan derajat kita akan senantiasa diangkat Allah swt, dan dengan ikhlas karna Allah swt maka pekerjaan kita, usaha kita  insya allah akan dimudahkan  kita laksanakan dan tidak akan menjadi beban di dalam keseharian kita, ini yang perlu kita miliki”sambutnya

Yang kedua dia menegaskan bahwa Selaku wali santri  harus mempunyai perasaan tega dan harus tawakkal berpisah dengan anaknya karna berpisahnya itu adalah untuk kebaikan.

“wali santri itu harus mempunyai perasaan tega kemudian kita harus tawakkal, masa depan anak kita serahkan kepada allah swt di sertai dengan doa semoga anak kita bisa menjadi hafidz 30 jus, karena untuk menjadi hafidz harus melalui proses yang tidak mudah  anak-anak  harus rajin, mengikuti aturan tata tertib yang ada dipesantren , orang tua harus mendoakan anaknya  dirumah  dan puasa senin kamis, kalau semuanya ditopan dengan ibadah  atau dzikir-dzikir seperti  ini insya Allah anak kita akan betah dan akan menghafalkan al Quran 30 jus” tegasnya

Dan yang terakhir dia menambahkan bahwa  diawal-awal  masuknya anak kita dipesantren ini kita  akan diuji oleh Allah swt .

“Diawal-awal  masuknya anak kita dipesantren ini kita  akan diuji oleh Allah swt dan ujian itu akan diikuti syaitan untuk senantiasa mendorong kita, yang mana niat mulia kita ini akan digoda untuk mengeluarkan anak kita dari pesantren apabila terjadi sedikit masalah dengan anak kita didalam ponpes.” tambahnya.

Suasana haru terlihat ketika  anak yang baru kali pertama mondok harus terlepas dari orang tua dan keluargannya  sehingga mereka  meneteskan air mata .(usm)

Tinggalkan Balasan