Pengelolaan Zakat Harus Sistematis, Terstruktur, dan Masif

Pringsewu, nusaline.com

Bupati Pringsewu, Lampung KH Sujadi berharap kepada seluruh elemen pemangku kebijakan terkait zakat dan sedekah untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada. Penanganan zakat harus dilakukan secara STM (Sistematis, Terstruktur, dan Masif).

Hal ini disampaikan Bupati yang juga Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung saat menyerahkan secara simbolis pentasyarufan zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pada acara penutupan Safari Ramadhan Pemda Pringsewu di kediamannya, Rabu (29/05/2019).

Sistematis dalam hal ini adalah adanya usaha untuk membuat sistem yang tertata rapi, teratur sehingga dapat berjalan secara utuh, menyeluruh, terpadu. Terstruktur lanjutnya adalah memiliki tahapan dan mekanisme yang jelas sehingga mampu mencapai hasil maksimal.

“Pengelolaan zakat secara masif yakni dilakukan dengan menyeluruh dan mampu menyentuh semua sendi-sendi perzakatan dengan menggandeng semua elemen terkait,” katanya.

Penanganan zakat yang dilakukan dengan tiga prinsip ini akan menjadikan pengelolaan zakat maksimal sehingga mampu membawa kemaslahatan bagi masyarakat.

Sementara itu Ketua Baznas Kabupaten Pringsewu H Taufik Qurrahim mengungkapkan berbagai upaya sudah dilakukan oleh Baznas untuk mengelola dan memaksimalkan zakat yang ada di Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis ini.

Langkah yang ditempuh di antaranya menjalin komunikasi dan sinergitas dengan pemerintah daerah. Selain itu pihaknya juga melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga zakat yang berada di bawah ormas keagamaan seperti Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU).

Ia melihat potensi zakat di Pringsewu sangat tinggi dan harus dikelola dengan baik. Ia juga mengungkapkan apresiasinya kepada Nahdlatul Ulama yang telah membantu memaksimalkan zakat, infak dan sedekah yang di kelola LAZISNU. Eksistensi dan keberadaan LAZISNU sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Baznas selalu mendukung eksistensi lembaga zakat dalam mengelola zakat. Peningkatan profesionalisme pengelolaan dan transparansi sangat penting sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab atas diberikannya amanah oleh para muzakki,” terangnya.

Terkait dengan maksimalisasi zakat, Baznas Pringsewu telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh elemen. Di antaranya Baznas telah memaksimalkan zakat produktif dan menyebarkan penjelasan seputar zakat, jenis dan nisabnya melalui berbagai media seperti brosur dan sejenisnya.

“Kita berharap, zakat bisa kita gali untuk kemaslahatan umat,” pungkasnya. (usm/NU Online)

Tinggalkan Balasan