Pekalongan, nusaline.com
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, KH Muslih Chudlori mengatakan, organisasi massa disebut berhasil jika manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
“NU harus mampu berkiprah di semua bidang, LPBI NU merupakan alat kelembagaan NU sebagai leading sector penanganan bencana dan lingkungan harus senantiasa siaga dan meningkatkan kemampuan dalam bidang tersebut,” ujarnya.
Demikian diungkapkan pada acara pembukaan Pelatihan Relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Pekalongan, Sabtu (9/3) di Kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Karangdadap.
Ketua LPBINU Kabupaten Pekalongan Prasetyo kepada NU Online mengatakan, acara yang berlangsung Sabtu-Ahad (9-10/3) diikuti 73 peserta utusan dari MWC se Kabupaten Pekalonan dengan matri pelatihan meliputi aswaja dan fiqih kebencanaan, penanganan bencana berbasis komunitas, assesment, shelter, manajemen posko, dan teknik bongkar pasang tenda serta Simulasi penanganan bencana.
“Materinya cukup banyak, karena itulah lingkup penanganan bencana yang harus diketahui relawan, apalagi Kabupaten Pekalongan wilayah selatan ada gunung dan bagian utara ada pantai,” ujarnya.
Dari pelatihan ini, Lanjut Prasetyo, LPBINU punya relawan yang memiliki spesifikasi sesuai kebutuhan penanganan resiko bencana dan mampu bergerak efektif dalam penanganan kebencanaan secara terpadu.
LPBINU Kabupaten Pekalongan yang baru dibentuk pada periode 2018-2023 telah melakukan beberapa kegiatan, yakni penyaluran bantuan air bersih di wilayah Kabupaten Pekalongan pada korban terdampak kekeringan di Kecamatan Karangdadap.
“Bergabung tim SAR evakuasi korban tenggelam di Siwalan, menjadi tim evakuasi dan mendirikan posko bantuan korban terdampak banjir di Kecamatan Buaran dan Bekerjasama dengan PW LPBINU Jawa Tengah dan LAZISNU mengadakan pemeriksaan kesehatan pascabanjir di Kecamatan Tirto dan Wonokerto,” pungkasnya. (usm/nu.or.id)