PBNU Ajak Masyarakat Tanggulangi Tuberkulosis

Jakarta, nusaline.com


Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Mochammad Maksum Machfoedz menyatakan bahwa persoalan kesehatan, termasuk tentang tuberkulosis (TB) menjadi tugas besar yang diemban PBNU berdasarkan amanat Muktamar ke-33 NU yang dilaksankan di Jombang pada 2015. Untuk itu, PBNU turut bertanggungjawab menanggulangi TB.

“(Kesehatan menjadi) tugas besar yang diemban PBNU sejak Muktamar Jombang untuk urusan kesehatan masyarakat Nahdliyin khususnya dan masyarakat pada umumnya,” kata Maksum seusai mengikuti Gelar Wicara yang bertajuk Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya—Nahdliyin di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (21/3) sore.

Menurutnya, NU sebagai ormas terbesar di Indonesia dengan struktur kepengurusan hingga anak ranting menjadi jaringan yang harus disentuh Lembaga Kesehatan PBNU melalui kader-kadernya dalam upaya menanggulangi TB.

Lebih lanjut, ia mengajak kepada warga NU khususnya dan masyarakat pada umumnya agar melaksanakan pola hidup sehat. “Mari kita ciptakan lingkungan hidup sehat untuk menanggulangi TBC,” ajaknya.

Adapun dalam upaya konkretnya, sambungnya, dengan melakukan sosialisasi dan advokasi dengan menggandeng jaringan NU tersebut. Sebab menurutnya, penyakit TB mudah menular dan bisa menjangkiti semua orang.

“Kenapa penting sosialisiasi? Karena erat dengan pola hidup masayarkat. Lewat udara, lewat air, sampai minum satu gelas bersama,” ucapnya.

Ia mengatakan, penyakit TB bukan hanya persoalan klinis, melainkan juga terkait kehidupan sosial. Bahkan, sambungnya, bobot sosialnya lebih dominan daripada klinisnya.

“Pendampingan TBC butuh waktu enam bulan, penyembuhannya pun harus sosial, kalau tidak sosial mana ada bisa telaten. Harus telaten berobat. Telaten itu bukan urusan klinis, tapi urusan sosial,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, di antara persoalan kesehatan Indonesia hari ini ialah terkait banyakanya masyarakat  yang mengidap penyakit Tuberkulosis (TB). Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Indonesia menempati urutan ketiga negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia dengan jumlah kasus 842 ribu, di bawah India dengan 2,74 juta kasus dan China di posisi kedua sebanyak 889 ribu. (usm/Nu Online)

Tinggalkan Balasan