Pekalongan, nusaline.com
Jajaran anggota dan pengurus Muslimat NU Kota Pekalongan Jawa Tengah menyatakan perang melawan hoaks, ghibah, dan fitnah. Karena hal itu dapat merusak sendi-sendi kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal itu dinyatakan dalam deklarasi antihoaks, ghibah, dan fitnah yang dibacakan Ketua Pimpinan Cabang Muslimat NU, Hj Nur Hikmah dalam acara Maulidurrasul, sekaligus peringatan Harlah ke-73 Muslimat NU di Gedung Aswaja, Kota Pekalongan, Kamis (7/3). “Kami menolak hoks, fitnah, dan gibah yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan bangsa,” ucapnya ditirukan ribuan ibu-ibu Muslimat yang memadati arena gedung Aswaja.
Pimpinan Cabang Muslimat juga tidak akan membuat dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, fitnah, dan gibah. Namun akan membudayakan menyaring sebelum menyebar informasi yang diterima serta berfikir positif untuk menguatkan ukhuwah dan persatuan bangsa.
Saat menyampaikan sambutan, Nur Hikmah mengajak anggotanya yang berprofesi sebagai guru untuk membekali anak didiknya tentang paham ahlussunnah wal jamaah. “Jangan sampai anak-anak kita terpapar paham radikalisme,” ajaknya.
Wali Kota Pekalongan HM Saelany Machfudz mengapresiasi langkah Muslimat NU untuk mendeklarasikan antihoaks. Menurut dia, hal itu merupakan sebuah gerakan perlawanan yang membawa arah lebih baik. “Ini bagus sekali kalau semua elemen, semua ormas, seluruh kelompok, semuanya menyampaikan menyatakan antihoaks, saya kira ini sebuah perlawanan banyaknya hoaks yang ada di media sosial,” bebernya.
Terkait dengan hajatan Pemilu pada 17 April mendatang, Wali Kota mengajak semua pihak untuk menjaga kerukunan dan suasana kondusif di Kota Pekalongan. “Berbeda pilihan politik itu hal biasa. Meski begitu, kita kawal bersama agar Kota Pekalongan tetap kondusif.”
Dalam rilis yang diterima NU Online Jumat (8/3), Ketua Panitia Harlah Muslimat Parlinah menjelaskan, bila rangkaian kegiatan dimulai dengan doa bersama, istighotsah dan tahlil. “Kita berdoa untuk para pejuang NU, sekaligus mendoakan negara kesatuan Republik Indonesia supaya menjadi negara yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur,” ucapnya.
Parlinah tak menduga bila jumlah ibu-ibu Muslimat yang menghadiri acara mencapai ribuan, padahal undangan yang dibagi tidak banyak. “Luar biasa sekali semangat ibu-ibu Muslimat,” tuturnya.
Dengan antusiasnya ibu-ibu Muslimat menghadiri harlah, Parlinah yang juga Sekretaris PC Muslimat berharap, Muslimat menjadi organisasi yang mandiri dan membumi, sehingga makin banyak memberikan manfaat kepada masyarakat. (Red: Muiz nu.or.id)