Jakarta, nusaline.com
Radikalisme merebak di kalangan pelajar Indonesia. Menurut beberapa survei, lebih dari 20 persen pelajar dan mahasiswa siap melakukan tindakan radikal.
Melihat fakta dan fenomena tersebut, Ketua Presidium Majelis Alumni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) H Hilmi Muhammadiyah mengingatkan agar IPNU fokus memperkuat ideologi Ahlussunnah wal jamaah di kalangan pelajar dan remaja.
“Memperkuat agenda Ahlussunnah wal Jamaah,” katanya saat memberikan amanah saat Buka Bersama dan Diskusi Publik di Gedung Joang ’45, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/05/2019) yang dirilis NU Online.
Di samping itu, arus gelombang informasi yang kian santer, menurutnya, juga harus menjadi perhatian pelajar masa kini.
“Menyiapkan kader menyongsong globalisasi informasi,” kata a’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Semua kader, katanya, harus memahami teknologi informasi. Hal tersebut guna menjadi medan dakwah kader IPNU. “Jangan sampai jadi objek teman-teman lain,” katanya.
Kegiatan ini juga diisi oleh Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini, Kepala Binmas Polda Metro Jaya Jajang Hasan Basri, dan Pegiat Sosial Firhot Nababan.
Hadir pula anggota Majelis Alumni IPNU, perwakilan organisasi pelajar dan pemuda dari berbagai latar belakang agama, dan kader-kader IPNU di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. (usm/NU Online)