Cirebon, nusaline.com
Dewasa ini, muncul orang-orang yang dengan angkuhnya mengaku ingin menyelamatkan Nahdlatul Ulama. Mereka berdalih dengan beragam argumentasi yang dibuat-buat.
Melihat hal tersebut, Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa orang-orang tersebut tidak pernah berkaca.
“Orang yang katanya ini menyelamatkan NU ini orang gak pernah berkaca ini orang yang gak tahu ukuran kepalanya sendiri,” katanya saat menjadi narasumber pada Halaqah Cinta di GOR Mbah Muqoyyim Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (04/04/2019).
Oleh karena itu, Gus Yahya, sapaan akrabnya, dengan tegas melarang berselisih dengan golongan besar ulama NU. Hal itu, katanya, menjadikan kualat. “Satu yang penting menjadikan kualat, jangan menyelisihi assawadul a’dham min (golongan besar dari) ulama NU,” ujar anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.
Hal itu, lanjutnya, tidak peduli orang tersebut bernasab tinggi, atau berilmu luas. Jika menyelisihi golongan besar ulama NU, maka ngobos (fungsinya tidak berjalan). “Kalau gak mau ngobos, ikut NU!,” jelas Pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Jangan sampai melawan suatu yang menjadikan sampean kualat kepada NU. satu yang penting menjadikan kualat, jangan menyelisihi assawadul a’dom min ulama NU.
Halaqah Cinta ini digelar dalam rangka Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Selain Gus Yahya, kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU Sabrang Damar Mowo Panuluh atau yang dikenal Noe Letto. (usm/NU Online)