Nusaline.com
Wanita Selandia Baru ramai-ramai mengenakan kerudung untuk menunjukkan solidaritasnya kepada umat Islam menyusul aksi teror di dua masjid di Christchurch pekan lalu. Di media sosial, ramai tagar #headscarffharmony sebagai bentuk kampanye untuk mengajak warga non-Muslim Selandia Baru bersimpati terhadap umat Islam dengan berkerudung.
Aksi solidaritas dengan memakai kerudung dilakukan para wanita di Selandia Baru bersamaan dengan aksi peringatan sepekan yang diselenggarakan di lapangan Hagley Park, Jumat (22/3) waktu setempat.
Lapangan Hagley Park merupakan lokasi yang berseberangan dengan Masjid Al-Noor, salah satu masjid yang menjadi sasar aksi teror pekan lalu.
Salah satu wanita Selandia Baru yang terlibat dalam kampanye kerudung untuk harmoni Rachel MacGregor mengatakan, dirinya mengaku cemas dengan kepala tertutup ketika keluar rumah. Dia mengaku, orang-orang menatap dirinya ketika memasuki kantornya.
“Ini memberi saya untuk pertama kalinya penghargaan untuk apa rasanya menjadi minoritas dan memakai pakaian yang mungkin biasanya tidak dipakai oleh mayoritas,” kata Rachel, dikutip Reuters, Jumat (22/3).
Sementara seorang doktor di Auckland Thaya Ashman memiliki ide untuk mendorong orang mengenakan jilbab setelah mendengar tentang seorang wanita yang terlalu takut untuk keluar karena dia merasa jilbabnya akan menjadikannya target terorisme.
“Saya ingin mengatakan:” Kami bersama Anda, kami ingin Anda merasa betah di jalan-jalan Anda sendiri, kami mencintai, mendukung, dan menghormati Anda,” katanya.
Para polisi wanita dan relawan non-Muslim yang hadir di lapangan Hagley Park untuk ikut serta dalam acara refleksi nasional sepekan setelah aksi teror juga mengenakan kerudung. Mereka melakukan itu sebagai bentuk penghormatan untuk komunitas Islam.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern dan beberapa elit masyarakat Selandia Baru juga turut hadir dalam acara peringatan sepekan aksi teror tersebut. Dalam pidatonya, Ardern menegaskasn bahwa Selandia Baru bersama dengan umat Islam.
“Kami hadir di sini turut bersimpati terhadap saudara Muslim kami. Ketika salah satu bagian tubuh kita terganggu, seluruh tubuh merasakan sakit. Selandia Baru turut berduka dengan kalian. Kita adalah satu,” kata Ardern yang disambut gemuruh tepuk tangan sesaan sebelum adzan dikumandangkan, diberitakan RadioNZ, Jumat (22/3).
Aksi solidaritas dengan berkerudung ini mendapatkan dukungan dari Dewan Wanita Islam dan Asosiasi Muslim Selandia Baru.
Pada Jumat (15/3) lalu, Brenton Tarrant, seorang anti-imigran dan pendukung ‘aliran’ supremasi kulit putih melakukan penembakan massal di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood di Christchurch. Kejadian itu menyebabkan 50 orang meninggal dan 50 lainnya mengalami luka-luka. (drj/nu online)