Dosen FP UMI Membina Kelompok Tani Padi Lokal Di Desa Lea Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone

Bone, nusaline.com

Pemerintah sebagai penjamin dan pelindung hidup warga negaranya untuk menanggulangi masalah pangan diatur oleh Undang-Undang. Beberapa daerah sentra produksi pangan menjadi perhatian pemerintah. Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah sentra penghasil pangan yaitu beras di Indonesia.  

Berbagai macam varietas yang dapat dikembangkang baik itu varietas lokal maupun introduksi.  Diantara varietas lokal yang terdapat di Sulawesi Selatan, terdapat varietas yang sangat disukai oleh konsumen karena kualitas rasa nasi yang enak yaitu beras Ase Taddaga dari kabupaten Bone.  Namun varietas lokal ini saat ini tidak lagi banyak dijumpai dan hanya pada daerah-daerah tertentu.

Oleh karena itu Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Dr.Ir. H.Abdul Haris, MP adakan sosialisasi untuk kembali membudidayakannya melalui penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok tani, serta menyebar luaskan penanamannya di daerrah lain agar plasma nutfah lokal ini tidak hilang bahkan punah. 

Bentuk kegiatan ini terlebih dahulu memperkenalkan padi lokal yang sudah diradiasi namun kualitasnya sama dengan tetuanya dari hasil penelitian dan akan dikembangkan untuk multi lokasi di daerah kabupaten Bone

Program penerapan Ipteks ini bertujuan untuk Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia  pada Kelompok Tani Padi di Desa Lea   Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone, dalam penyediaan beras lokal dengan memanfaatkan Padi Lokal Ase Taddaga sebagai plasma nutfa.

Penerapan Ipteks ini  dilakukan pada bulan Juni hingga bulan Nopember 2019 di Desa Lea   Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone, dengan Mitra Kerja Kelompok  Tani Sipatokkong yang berjumlah 20 orang.

Metode yang digunakan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan dengan pemberian bahan dan alat untuk proses aplikasi teknik budidaya agar diperoleh padi local yang berdaya hasil tinggi.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat yang dibina yaitu dari kelompok tani Mamminasae dan mereka dapat melakukan budidaya di lahan sawahnya masing-masing. 

Kedepan diharapkan budidaya padi lokal jenis Taddaga sudah banyak lagi ditanam di daerah Bone.  Begitupula keberlanjutan pembinaan sosialisasi dan pendampingan selalu mendapat dukungan dari pihak institusi yang terkait.

Selain itu penerapan PKM ini diharapkan, agar masyarakat di Desa Lea   Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone bertambah pengetahuannya tentang konsep pertanian berbasis kearifan lokal, yang menggunakan plasma nutfa lokal agar tetap lestari sebagai keunggulan kearifan lokal daerah.

Adapun solusi yang ditawarkan kepada masyarakat di desa Lea sebagai mitra adalah memperkenalkan teknologi penanaman dengan cara radiasi agar plasma nutfah lokal tetap dapat lestari dan hasilnya sama dengan padi introduksi. Dan dapat menjadi makanan pangan lokal yang punya ciri tersendiri.

Target luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

  1. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam hal memanfaatkan padi lokal yang berbasis Indegenous .
  2. Peningkatan Keterampilan masyarakat dalam hal budidaya tanaman padi lokal.
  3. Desa Lea menghasilkan jenis padi lokal yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain yaitu rasa nasi yang pulen dan bau pandan.

Adapun manfaat lain dari kegiatan ini dapat ditinjau dari potensi  produksi, potensi ekonomis dari peningkatan nilai tambah produk dari sisi penerapan   ipteks, dampak sosial secara nasional.

Tinggalkan Balasan